Anak Rantau Padang Tikar

Senin, 23 Desember 2013

Motivasi Untuk Para Pemuda

Kata-Kata Motivasi

1. Tuhan menaruh anda ditempat sekarang (dimana anda berada ) bukan karena kebetulan.Orang yang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan,kesenangan,dan kenyamanan.Mereka dibentuk melalui kesukaran,tantangan dan air mata


2. Bekerja adalah perwujudan cinta.bila,tidak bisa bekerja dengan cinta melainkan kebencian
Lebih baik anda tinggalkan pekerjaan itu dan anda akan duduk digerbang kecil,untuk meminta kepada mereka yang telah bekerja dengan baik


3. Jika yang semua kita kehendaki bisa selalu kita miliki,dimana kita bisa belajar ikhlas,jika semua impian segera terwujud dari mana kita belajar sabar.
Dan jika semua doa di kabulkan,bagaimana kita belajar iktiar.


Mungkin sedikit informasi untuk kedepannya,Tahun 2015 adalah jalur bebas perdagangan asean,jadi kita sebagai penerus bangsa indonesia ini yang masih mempunyai jiwa dan pemikiran yang masih segar dan produktif sangat di harapkan bisa bersaing dengan negara-negara yang kelak pasti akan banyak membuka usaha dalam berbagai jenis dan bidang di Indonesia ini.

Bagi teman-teman yang kiranya mempunyai informasi dalam segala hal yang kiranya sangat berguna baik bagi masyarakat maupun bagi negara bisa berbagi di blog ini.

BLOGER

ANAK PADANG TIKAR ( KOTA LAYA)

Menjadi Professional Sebagai Mahasiswa

Menjadi Professional Sebagai Mahasiswa 
di Perguruan Tinggi 

professional berasal dari kata profesi, yang menurut Andrias Harefa dalam bukunya “Membangkitkan Roh Profesionalisme” lebih dipahami sebagai kegiatan yang mengandalkan keahlian dan ketrampilan (kemahiran) yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam.

Cara belajar di perguruan tinggi jelas sangat berbeda dengan cara belajar di sekolah menengah umum. Sistem belajarnya pun sangat berbeda dengan sistem belajar yang harus digunakan di sekolah menengah umum. Belajar di perguruan tinggi memerlukan kemandirian dan disiplin pribadi. Setiap peserta kuliah dituntut aktif berpartisipasi tidak hanya datang untuk mencatat bahan kuliah, tetapi juga untuk berlatih dan berdiskusi dalam rangka memahami materi yang diajarkan.
Dosen-dosen akan sangat senang bila mahasiswanya aktif menanyakan setiap topik yang dibahas di dalam ruang kuliah maupun di luar kuliah. Biasanya dosen menyediakan waktu konsultasi di luar jam kuliah.

 Seorang yang professional memiliki disiplin diri yang tinggi untuk terus menerus mengembangkan karakter sebagai manusia yang berbudi luhur dan mulia. Senantiasa berrusaha melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya, selain jujur, ia juga mampu menghargai orang lain, rendah hati dan tidak sombong, meski harga dirinya tinggi. Ia memiliki kemauan yang keras tidak mudah tergoyah dan selalu bangkit kembali setiap kali jatuh.

Mekanisme Mengikuti Kegiatan Perkuliah.

Jangan datang terlambat.

karena bila terlambat maka akan kehilangan momen penting. Bila momen tersebut hilang, maka akan sulit untuk menyesuaikan diri pada laju perkuliahan & laju penyampaian materi yang membahas materi kuliah pada saat itu. Materi ini biasanya disampaikan dengan padat.

Periksalah materi perkuliahan dengan baik sebelum datang ke ruang kuliah. Sebaiknya mempelajari terlebih dahulu materi sebelumnya dan membaca materi yang akan diajarkan. Jika masih belum mengerti, diskusikanlah materi tersebut dengan dosen pengajar pada awal kuliah. Akan lebih baik lagi bila anda membaca materi yang akan diajarkan sehingga pada saat perkuliahan anda telah memiliki gambaran perkuliahan secara umum & tidak terlalu asing dengan istilah-istilah baru yang digunakan dalam perkuliahan.

Jangan Anda dengan sengaja meninggalkan kuliah.

Perkuliahan adalah suatu rangkaian penyampaian materi. Jika anda sekali tidak ikut kuliah, maka anda harus belajar sendiri untuk memahami materinya, dan jika materi tersebut belum dikuasai, maka akan sukar untuk memahami materi berikutnya. Perlu diingat bahwa hampir seluruh mata kuliah mensyaratkan agar dapat mengikut ujian, persentase kehadiran harus lebih dari 90 %.


Berpakaianlah secara sopan dan rapi.

Cara berpakaian seseorang mencerminkan kepribadian orang tersebut. Berpakaian rapi meliputi mentaati norma dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat serta menutupi seluruh aurat dengan baik. Dengan berpakaian rapi selain tidak mengganggu orang lain juga menunjukkan bahwa kita memiliki norma dan sistem nilai yang luhur. Diwajibkan bagi para mahasiswa memakai sepatu saat menghadap dosen dan menghadiri perkuliahan.

Keberhasilan dalam menyelesaikan studi di perguruan tinggi dalam waktu yang relative singkat merupakan impian seluruh mahasiswa, keluarga dan orang tua. Namun untuk dapat mencapai sukses yang diinginkan itu bukanlah hal yang mudah, karena cara belajar di perguruan tinggi lebih bersifat mandiri dibandingkan cara belajar di tingkat pendidikan sebelumnya (SMU/SMK) yang lebih banyak dibimbing secara langsung oleh para guru.

Oleh karena itu jika para mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri dalam belajar di perguruan tinggi, maka kemungkinan besar mahasiswa yang bersangkutan akan gagal mencapai gelar kesarjaan sebagaimana yang di cita-citakan, dan kalaupun berhasil mencapai gelar kesarjanaannya pasti waktu studi yang dipergunakan untuk meraih gelar tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama dari waktu normal yang seharusnya.
Untuk membantu para mahasiswa agar dapat menyelesaikan studinya di perguruan tinggi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, maka diperlukan kiat-kiat belajar yang sukses, yakni sebagai berikut:

Waktu Mengikuti Kuliah.

Dalam sistem perkuliahan konvensional, para mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kuliah tatap muka minimal 75% dalam satu semester. Agar berhasil mendapatkan tambahan pengetahuan dari dosen dalam kegiatan perkuliahan tersebut maka sebelum berangkat ke kampus anda harus sudah mempersiapkan diri dengan membaca terlebih dahulu buku wajib dari materi kuliah yang akan disampaikan oleh para dosen pada hari itu. Untuk mengetahui jenis buku wajib dan materi apa yang akan disampaikan oleh dosen, maka anda dapat mengetahuinya dari Satuan Acara Perkuliahan (SAP), yang biasanya diberikan oleh dosen di awal perkuliahan pada setiap semesternya.

Seandainya anda belum mendapatkan SAP yang dibuat oleh dosen, anda dapat menanyakan garis-garis besar materi perkuliahan tersebut kepada pada rekan-rekan mahasiswa senior yang pernah mengikuti mata kuliah tersebut. Pakar pembelajaran dewasa ini sependapat bahwa keberhasilan dan kebermaknaan dalam belajar ditentukan oleh kesiapan belajar (readness of learning), demikian pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran.

Selain sudah membaca materi perkuliahan, anda juga diharapkan tidak terlambat dalam
mengikuti perkuliahan, karena jika anda terlambat selain dapat mengganggu kosentrasi dosen dan para mahasiswa lain yang sedang belajar, kemungkinan anda juga tidak akan dapat membuat kesimpulan terhadap materi kuliah yang disampaikan oleh dosen, karena anda tidak mendapatkan informasi materi perkuliahan secara utuh atau lengkap, karena anda terlambat masuk ke ruang kelas. Sedangkan untuk minta dosen mengulangi penyampaian materi perkuliahan dari awal tidaklah mudah, karena tidak semua dosen bersedia untuk melakukannya.


Setelah anda masuk ke kelas tepat waktu, maka posisi tempat duduk juga harus anda perhatikan, karena posisi tempat duduk sangat mempengaruhi anda dalam menyimak materi kuliah yang disampaikan oleh dosen. Jangan sampai tempat duduk anda dapat menghalangi penglihatan kita terhadap apa yang dituliskan oleh dosen di papan tulis, atau apa yang dipancarkan oleh slide OHP ataupun LCD.
Selain itu posisi tempat duduk kita jangan sampai mengganggu pendengaran kita terhadap suara dosen yang sedang menyampaikan materi kuliahnya, karena tidak semua dosen bersedia menggunakan alat pengeras suara dalam memberikan kuliah di kelas.
Pada waktu mengikuti kuliah di kelas juga harus mencatat berbagai kata kunci atau hal-hal penting sebagai intisari dari materi yang yang sedang disampaikan oleh dosen, dan setelah tiba di rumah bentuk catatan yang masih berupa garis besar itu harus disalin kembali secara rinci dan sistematis ke dalam buku khusus sesuai jenis mata kuliahnya. Proses menyalin kembali catatan kuliah ke buku khusus itu harus dilakukan pada hari itu juga, karena jika ditunda kemungkinan kita lupa memahami makna catatan yang telah kita lakukan, atau catatan kita itu hilang entah kemana.

Belajar di Rumah.

Agar seluruh materi perkuliahan dapat dimengerti secara tuntas, maka anda harus menyediakan waktu untuk mempelajari kembali seluruh materi kuliah yang sudah diberikan oleh para dosen, karena akan sulit bagi kita untuk memahami materi kuliah jika hanya belajar di ruang kelas pada waktu tatap muka dengan dosen. Hal ini disebabkan waktu yang tersedia untuk belajar di kelas relative lebih singkat, sedangkan materi kuliah biasanya sangat banyak sehingga proses belajar di kelas biasanya lebih bersifat umum, sedangkan hal-hal yang lebih rinci harus kita baca sendiri dari buku wajib yang telah ditetapkan.
Adapun kegiatan belajar di rumah ini juga termasuk dalam hal mengerjakan berbagai tugas yang diwajibkan oleh dosen agar anda dapat lebih mendalami materi perkuliahan yang sedang dipelajari.

Agar kegiatan belajar di rumah dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan, maka langkah awal yang perlu kita persiapkan adalah menyiapkan berbagai keperluan alat tulis menulis secara lengkap di meja belajar kita, sehingga jika kita sudah duduk di meja belajar tidak perlu lagi bergerak kesana-kemari untuk mencari berbagai alat tulis, karena semuanya sudah tersedia di sekitar kita. Selain itu ruangan belajar kita hendaklah terasa nyaman dan menyenangkan, tidak terlalu panas atau terlalu dingin, dengan sirkulasi udara yang sehat serta dalam lingkungan yang tenang.

Agar materi kuliah dapat lebih dipahami, maka dari hasil membaca buku wajib yang telah ditetapkan itu, kita harus membuat ringkasan atau resume. Dalam membuat resume, kita harus menulis kembali pokok-pokok pikiran dari buku wajib yang telah kita baca dengan menggunakan redaksi kalimat yang kita buat sendiri agar lebih mudah dipahami.

Memanfaatkan Perpustakaan.

Pada dasarnya perpustakaan itu hanyalah membantu kita untuk melengkapi bahan bacaan yang sudah kita miliki sebelumnya. Oleh karena itu untuk berbagai buku wajib yang sudah ditentukan oleh dosen sebaiknya dapat kita miliki secara pribadi, jadi untuk buku wajib kita tidak perlu lagi meminjamnya dari perpustakaan, karena biasanya untuk buku-buku tertentu jumlahnya masih terbatas dan jika ingin meminjam juga dibatasi waktu, sehingga belum selesai buku itu kita pelajari sudah harus dikembalikan.
Namun jika situasi yang belum memungkinkan untuk anda memiliki buku secara pribadi, atau anda masih memerlukan buku pelengkap yang lain, maka penggunanaan fasilitas perpustakaan merupakan salah pilihan yang tepat bagi para mahasiswa agar bisa mendalami berbagai materi perkuliahan/pengetahuan yang sedang dipelajari.

Untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan maka langkah awal yang perlu dilakukan adalah melihat daftar katalog yang biasanya disediakan di ruang perpustakaan. Dari daftar catalog ini anda dapat melihat judul buku dan nama pengarangnya yang telah disusun secara alfabetis, sehingga anda mudah untuk menemukan buku- buku yang anda perlukan. Biasanya buku-buku yang sejenis seperti yang kita perlukan tersebut jumlahnya relative banyak, karena pada satu judul buku dikarang dan diterbitkan oleh berbagai pihak, sedangkan berdasarakan aturan biasanya jumlah buku yang dipinjam tidak boleh lebih dari dua buah judul, sehingga berdasarakan aturan ini kita harus bisa memilih judul-judul buku yang betul-betul sesuai yang kita perlukan.

Untuk menentukan judul buku yang sesuai dengan yang perlukan itu, maka kita harus dapat membaca sepintas terhadap berbagai buku yang ada di perpustakaan, dan dari membaca sepintas ini kita dapat menetukan buku pilihan sesuai yang kita perlukan.
Berbagai uraian singkat tentang kiat-kiat tersebut di atas merupakan pedoman belajar di perguruan tinggi yang berlaku secara umum, namun anda dapat melengkapinya dengan kiat-kiat lain yang anda rasakan lebih mudah untuk anda terapkan di lingkungan diri individu anda masing-masing. Selamat belajar semoga anda sukses mengapai cita-cita, amin.
               



Minggu, 22 Desember 2013

Sejarah Desa Padang Tikar

SEJARAH PEMBUKAAN PULAU PADANG TIKAR

Tanjung Padang Tikar dibuka Tahun Seribu Tujuh Ratus Delapan Puluh (1780), oleh seorang bernama PAK UDE MUSE KETURUNAN Bugis Melayu Deli. Padang Tikar awalnya disebut Tanjung Belimbing, karena ada pohon belimbing di Tanjung itu dan diselah timurnya ada tiga buah sungai yaitu Sungai Bentang, Sungai Lundu dan Sungai Teluk Nipah. Setelah Pak Ude Muse sedang mengusahakan rimbanya datanglah orang beramai – ramai pakai perahu layar besar dan kecil dari Daerah Ketapang membawa tikar dan padi untuk membentang tikar untuk menjemur padi di Tanjung Belimbing itu. Inilah sejarah mengapa orang jauh – jauh dari Ketapang sampai menumpang menjemur padi disitu, karena didaerah sebelah beratnya dilindungi oleh satu pohon Kedondong yang hidup disebelah utaranya cukup besar dan tingginya menyapu awan, maka orang – orang itu menumpang jemur padi membentang tikar begitu banyak dan oleh sebab itulah Tanjung Belimbing disebut juga Tanjung Padang Tikar. Namun pekerjaan Pak Ude Muse tetap jalan merimba hutan dan juga menanam pohon kelapa disamping itu ada juga menanam pohon pinang diselah pantai utaranya maka maka disebutlah Tanjuung Pinang Seribu dan disamping itu pula Pak Ude Muse sambil berusaha nelayan pantai untuk kehidupan sehari – hari sehingga kehidupannya bertahan, setelah beberapa tahun kemudian Pak Ude Muse mendapat seorang menantu laki –laki bernama Abdul Syukur dari Malaysia, bekerja mengikut mertuanya Pak Ude Muse, setelah beberapa tahun kemudian ada lagi seseorang ingin mengikuti Pak Ude Muse yaitu turunan Cina / Dayak bernama Ucok, masuk Agama Islam dan dijadikanlah anak angkat oleh Pak Ude Muse. Setelah beberapa tahun kemudian datanglah seorang Bajak Laut yang bernama Panglima Lanon memakai perahu layar dan bersembunyi di Sungai Teluk Nipah dan kerja mengintai orang untuk ditangkap yang akan dibawa ke Pulau Belanggang untuk diadu kekuatannya ditinjau disatu buah gunung yang tidak jauh dari gunung Teluk Air, maka disitu disebutlah Pulau Belanggang  dan Gunung Peninjau.
Tidak lama kemudian Pak Ude Muse meninggal dunia dan dimakamkan dekat Sungai Lundu yang letak makamnya tidak mdiketahui sampai sekarang dan pada saat itupula ada sebuah perahu layar yang berlabuh di Teluk Kelapa Muara Kubu yaitu tiga orang bersaudara dengan membawa keluarga dan juga membawa pukat siak, masing – masing bernama Lebai Mamat, Lebai Samat dan Lebai Yasin dan ingin menuju kelaut pantai Padang Tikar, tidak berapa lama perahu tersebut tiba dilaut Pantai Padang tikar (Laut Kota Laya) dan lansung mereka mendirikan sebuah bagan tempat usaha pukat siak, setelah beberapa tahun kemudian anak Lebai Mamat bernama Pak Neskarye bergabung dengan Abdul Syukur menantu Pak Ude Muse untuk meneruskan merimba hutan tersebut dengan membuat jalan ditepi pantai Tanjung Padang Tikar yang sekarang sudah jauh terjun kelautan, sebenarnya cita – cita mereka ingin meneruskan jalan itu menuju keTanjung Api – Api tapi gagal karena Panglima Lanon kembali ganas.

Sebagaimana kebijakan oleh keluarga atau penduduk yang sedikit itu nekat sehingga Panglima Lanon mati terbunuholeh orang tersebut dan dimakamkan ditepi Sungai Teluk Nipah, maka Sungai itu beralih nama menjadi Sungai Panglima dan pada saat itu pula Lebai Mamat meniggalkan Padang Tikar pindah ke Daerah Ketapang di Pulau Tutek, berusahalah dia disana dan anaknya Pak Neskerye pindah ke Pontianak sedangkan Lebai Samat masih menetap di Padang Tikar dan meninggal didaerah Kubu dan Lebai Yasin juga pindah ke Kapuas Hulu dan meninggal disana, setelah itu meniggallah Ucok anak angkat Pak Ude Muse didalam rumput yang sudah dikerumuni lalat dan dikuburkan didekat Sungai Lundu tidak jauh dari makam bapak angkatnya yang sekarang disebut makam Pak Lalat. Setelah beberapa tahun kemudian datanglah penduduk dari dua suku yaitu suku Banjar dan Suku Seh atau Tuan – Tuan dalam hal itu diadakanlah kerajaan dibawah kerajaan Kubu yang menjalankan Pemerintahan Belanda yang bernama Syarif Mustafa karena pemerintahannya sangat merajalela sehingga kerajaan tersebut mati terbunuh oleh orang kampung dan dimakamkan ditepi  pantai yang  disebut Pantai Gang Kupang, Tidak lama beberapa tahun kemudian bergantilah wakil kerajaan yaitu Syarif Husin, karena perintahannya bermasyarakat sehingga meninggalnya kerena ajal yang makamnya ada di Dusun Panglima dibangun oleh Pemerintahan sekarang. Pada akhir abad ke Tujuh Belas (17) orang – orang melansungkan merimba Pulau Padang Tikar menuju keselatan pantai barat dan hutan sebelah timur terdiri dari tiga suku yaitu Bugis, Melayu dan Cina selatannya Kota Laya, Parit Timur, Teluk Dungun atau Tasik Malaya, Sungai Besar, Sungai Jawi, Sungai Lalau, Sungai Paktikam atau Amberawa dan Tanjung Api – Api Selatseh atau Tanjung Harapan dan timurnya Medan Seri, dan Medan Deli, Sungai Mesjid, Nipah Panjang, Suka Maju, Sungai Pandan, Sungai Terumbuk, Teluk Nibung, Sungai Jeruju dan Batu Ampar. Pada pertengahan abad ke Delapan Belas (18) diadakanlah ketua Kampung di Padang Tikar, yang pertama seorang bernama Abu Bakar seorang Panggawa dan setelah beberapa tahun kemudian berganti pula dengan Daeng Acong Kubek dan tidak berapa lama kemudian digantikan oleh Said Hamid pada saat itu pula dibentuk Kepala Kampung yang dijabati oleh M. Ali Bujang yang cukup lama sampai akhir tahun 1990, setelah itu digantikan oleh anaknya bernama A. Kadir M.  Ali.
Inilah silsilah asal usul pembukaan Tanjung Pulau Padang Tikar yang bersejarah riwayat cerita orang – orang yang telah meninggal dunia, sejarah disalin sesuai dengan catatan dan dibenarkan oleh beberapa orang tua yang masih hidup hingga sekarang, serta ditanda tangani oleh anak cucu dari mantan Panggawa dan mantan Kepala Kampung almarhum diatas.







Sejarah ini disusun dan disalin oleh seseorang yang bertanda tangan dibawah ini
Padang Tikar, 22 Nopember 2008
Penemuan dan Peneliti Sejarah
Badron Husin
Cucu dari Panggawa almarhum A. Bakar                   Cucu dari Lebai Mamat
Awaludin Senoh                                   Anwar Manaf

Cucu dari Panggawa almarhum Daeng Acong Kubek              Membenarkan Sejarah


Anton Mustafa                                                      Bunsu Bujang

Anakda Kepala Kampung M. Ali Bujang
 MENGETAHUI
Kepala Desa Padang Tikar Satu
                                                  Kadir M. Ali

Heri Sapiandy